HKN ke-61 Wesly Diwakili Kadinkes Irma Suryani Buka Seminar Speech Delay

Memeringati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn diwakili Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) drg Irma Suryani MKM membuka seminar ilmiah tentang keterlambatan bicara dan bahasa pada anak (speech delay), di Aula Pusat Rehabilitasi Disabilitas Fisik Yayasan Harapan Jaya, Jalan Makadame Raya Perumnas Batu (Kilometer) 6 Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, Selasa (11/11/2025). Acara dirangkai pemberian cenderamata oleh Wesly diwakili Irma kepada narasumber Johanna Joshephine Maria Geytenbeek, Esther Van I JKEN, dan Suster Sontia.
Kadinkes Irma Suryani mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan di Pusat Rehabilitasi Disabilitas Fisik Yayasan Harapan Jaya sebagai bentuk kehadiran Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar, sekaligus melihat langsung aktivitas ketulusan hati para suster dan relawan dalam merawat dan memberikan ruang kepada anak-anak dan rekan-rekan yang memiliki kebutuhan khusus.
“Mungkin Tuhan memberikan pilihan yang lain, tapi mereka memiliki hak untuk hidup dan bisa memiliki kontribusi untuk bangsa. Peringatan HKN tahun ini mengusung tema “Generasi Sehat Masa Depan Hebat". Tema ini mengingatkan kita akan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat dalam membangun budaya hidup sehat, dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar,” katanya.
Irma menyadari, anak-anak adalah aset terbesar bangsa, calon pemimpin masa depan. Tumbuh kembang optimal mereka, termasuk kemampuan berbahasa dan berkomunikasi, sangat menentukan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.
“Masalah bicara, bahasa, dan makan, jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, dapat berdampak serius pada kecerdasan, perilaku, serta kemampuan sosial anak di masa depan. Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2023, prevalensi keterlambatan bicara (speech delay) pada anak pra sekolah di Indonesia diperkirakan mencapai 5-8 persen,” jelasnya.
“Keterlambatan bicara dan bahasa yang tidak diatasi dapat bertahan pada 40-60 persen anak-anak dan beresiko lebih tinggi mengalami masalah sosial, emosional, perilaku, dan kognitif di masa dewasa. Oleh karena itu, seminar ini menjadi yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran, memberikan pemahaman mengenai faktor resiko, mengedukasi tentang intervensi dini para orang tua, pendidik, masyarakat umum, serta tenaga kesehatan dan peran fasilitas kesehatan tentang tanda-tanda awal dalam pendeteksian dan terapi yang berkualitas,” terangnya.
Masih kata Irma, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar berkomitmen penuh untuk mendukung pilar transformasi kesehatan, khususnya dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak.
“Kami akan terus mendorong sinergi antara Dinas Kesehatan, fasilitas kesehatan, dan komunitas terkait untuk memastikan setiap anak di kota ini mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Melalui seminar ini, saya berharap kita semua, terutama para peserta, dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menimba ilmu, berbagi pengalaman, dan merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat kita implementasikan di lingkungan kita masing-masing,” pungkasnya.
Perwakilan Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya Suster Sontia menyampaikan HKN tahun ini sangat spesial, karena diperingati di tempat anak-anak difabel dan anak-anak disabilitas.
“Di tempat ini banyak cinta dan rasa kekeluargaan yang kami alami bersama, dengan penguatan kesehatan untuk anak-anak difabel fisik yang masih membutuhkan perhatian khusus dalam negara kita. Pelayanan kami di pusat rehabilitasi mulai tahun 1981 sampai sekarang. Kami juga berkolaborasi dan bekerja dengan hati, bukan melulu karena uang. Kita belajar dari masa lalu termasuk pandemi bahwa kesadaran masyarakat sangat penting dalam mengubah gaya hidup sehat serta akses layanan yang adil bagi negara kita. Semoga Hari Kesehatan Nasional ke-61 memberikan semangat dan menyalakan tekad kita untuk terus mengabdi bagi bangsa Indonesia yang sehat dan sejahtera,” tuturnya.
Sementara itu, Puji Astuti selaku Sekretaris Panitia HKN-ke 61 menyampaikan Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Yayasan Harapan Jaya menyelenggarakan seminar tentang pentingnya multi disiplin untuk anak-anak dengan masalah bicara, bahasa, dan makan.
“Ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini tumbuh kembang anak, khususnya terkait dengan keterlambatan bicara atau speech delay,” katanya.
Tampak hadir, mewakili Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar, tenaga kesehatan se-Kota Pematangsiantar, jajaran pengurus Yayasan Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya, IDI, dan IDAI. (*)
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!